Persepsi tentang Uang dan Kemakmuran
Apa yang ada dipikiran kita ketika kita membicarakan tentang uang dan kemakmuran?
Persepsi tentang Uang adalah pendapat kita mengenai uang dan kemakmuran
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum
ketika kita melihat orang kaya raya atau sukses memiliki banyak uang dan harta lalu kita berpikir dalam hati paling dari hutang, atau keturunan ataupun bapaknya koruptor dan lain sebagainya tetapi kita tidak pernah belajar dari orang sukses tentang persepsi uang di mata mereka.
ternyata banyak orang sukses berkata uang adalah akibat dari usaha yang mereka lakukan. sebagai contoh sebuah pohon apel, apel adalah buah (akibat) yang dihasilkan oleh akar (sebab). kita tidak bisa mengubah akibat tanpa mengubah sebab.
jika apel yang saat ini kita hasilkan jelek dan banyak yang busuk tentu yang kita perbaiki adalah sebabnya. yang kita harus lakukan adalah menyuburkan tanahnya , memperbaiki pengairannya, memupuk dan merawat tanaman apel tersebut dengan lebih optimal sehingga di saat musim panen berikutnya, kita bisa panen apel yang jauh lebih baik. demikian pula halnya terjadi dengan uang
sebagian besar belum berhasil secara keuangan atau usaha adalah fokus pada mengubah akibat dengan berusaha mengubah cara menghasilkan uangnya, tapi tidak berusaha mengubah sebab nya terlebih dahulu yaitu sebagian dalam dirinya, seperti mainset, mentalitas, emosi dan keyakinannya.
ini lah yang disebut sebagai internal manusia ata sistem keyakinan yang dimiliki.
keyakinan adalah sesuatu yang kita "yakini" benar selalu menurut kita.
asumsi asumsi yang umum sehingga menjadi keyakinan
1. Orang umum berasumsi bahwa uang akar kejahatan
2. Orang kaya adalah orang pelit
3. Orang kaya pasti jahat atau curang
4. Orang kaya pasti sibuk
5. Kaya atau banayk harta ga dibawa mati
apapun usaha yang dilakukan dengan pikiran yang mana memiliki mainset tidak bertkembang yang tidak flesibel maka hasil yang didapat maka tidak maksimal sebagaimana lbuahnya tanpa akar yang baik hasilnya akan jelek juga.
misalnya dari ketika ada orang yang memenangkan lotere dan kembali miskin dalam waktu cepat.
bagaimana bisa ???
baca tulisan selanjutnya....
oleh
Masdi Hari Bowo, C.NNLP, C.LC
CEO HSSProperti dan Founder HSSCENTER
Komentar
Posting Komentar